Minggu, 26 Februari 2012

CHRONIC Piano Ensembles "Golden Fingers" on KOMPAS, 27.02.2012

CHRONIC 
Piano Ensembles "Golden Fingers"
on KOMPAS - Monday, February, 27, 2012

 


Kompas halaman 12, rubrik "Pendidikan & Kebudayaan" 
(kronik golden fingers sebelah kiri bawah)


KONSER ENSEMBEL "THE GOLDEN FINGERS"

Komite Seni Musik Dewan Kesenian Kota Tegal, Jawa Tengah akan menggelar konser ensembel piano "The Golden Fingers" pimpinan Jelia Megawati Heru dari Jakarta. Kegiatan diselenggarakan di Teater Arena Taman Budaya Tegal (TBT), Minggu (4/3). Ketua Komite Seni Musik Dewan Kesenian Kota Tegal - Michael Gunadi Widjaya, Minggu (26/2), mengatakan, The Golden Fingers adalah proyek pendidikan untuk mewujudkan konsep musik sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan (WIE).

Senin, 20 Februari 2012

GOLDEN FINGERS GOES to TEGAL !

DEWAN KESENIAN KOTA TEGAL (DKT) 
AKAN MENGGELAR KONSER ENSEMBEL PIANO
“THE GOLDEN FINGERS” 

 

COME, JOIN, ENJOY & APPRECIATE OUR PASSION for MUSIC at:

 "THE GOLDEN FINGERS"
PIANO ENSEMBLES
 
directed by 
JELIA MEGAWATI HERU

“I paint alone - MY picture, MY interpretation of the sky. MY poem, MY novel. 
But in music - ensemble music, not soloism - WE share. 
No altruism this, for we receive tenfold what we give”
 
VENUE
 
Sunday - March, 4, 2012 · 7:00 pm
Taman Budaya Kota Tegal

Jln. Kolonel Sugiono 152
Kompleks Gedung PPIB (Pusat Promosi dan Informasi Bisnis)
Sebelah barat depan Rita Mall
Tegal, Central Java

*FREE ADMISSION*

More Information:
Dewan Kesenian Kota Tegal (DKT)
085642649424 or 081390442662

Website:
http://piano-ensembles.blogspot.com/2012/02/golden-fingers-goes-to-tegal.html




Kelompok ensembel piano The Golden Fingers akan tampil di Taman Budaya Kota Tegal, Jawa Tengah pada Minggu, 4 Maret 2012, pukul 19.00 WIB. Perhelatan ini diselenggarakan oleh Komite Seni Musik Dewan Kesenian Kota Tegal. Konser ini diadakan sebagai kelanjutan seminar music education dengan pembicara Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu sebagai perwujudan nyata pada konsep musik yang edukatif. Selain juga sebagai uji coba penggunaan teater arena, sebuah gedung pertunjukan di area Taman Budaya Kota Tegal. Sekaligus mengawali pencanangan program kerja Pemerintah Daerah Kota Tegal yang mencanangkan Tegal sebagai kota wisata, sebagaimana dikemukakan Walikota Tegal H.Ikmal Jaya, SE, Ak.

The Golden Fingers adalah kelompok ensembel piano yang dibentuk oleh Jelia Megawati Heru - seorang music educator dan pianis alumnus Jerman. Beranggotakan para instruktur piano. Jelia sendiri bertindak sebagai director. Konsep yang diusung kelompok ensembel ini adalah “MUSIC FROM PASSION” - bermusik dari hati sebagai ungkapan jiwa. Hal ini nampak dalam pemilihan repertoire dengan genre yang luas. Disamping pengedepanan unsur-unsur edukatif, seperti: perkembangan latihan dan kesan para anggota kelompok; Semuanya disajikan terpadu dalam sebuah blog www.piano-ensembles.blogspot.com

Dalam konser di Tegal mendatang, Golden Fingers akan membawakan repertoire dari genre Klasik, Pop termasuk Jazz, Musik Kontemporer, dan bahkan Dang Dut. Selain membawakan karya komponis besar seperti Franz Liszt, akan dibawakan juga karya komposer Indonesia Michael Gunadi Widjaja. Semuanya dalam format ensembel piano: 1 piano 4 hands, 1 piano 6 hands, 2 pianos 8 hands, 2 pianos. Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal, Nurngudiono mengemukakan, bahwa setidaknya konser ini dapat menjadi sebuah sajian budaya yang mendidik dan dapat memenuhi hasrat masyarakat Tegal dan sekitarnya, terhadap sajian musik yang punya makna bagi kehidupan.

P R O G R A M
1st SESSION

1. William Gillock “Champagne Toccata” (for 2 pianos, 8 hands): Allegro

2. Kevin R. Olson “Perpetual Commotion” (for 2 pianos, 8 hands): with nonstop energy

3. Robert D. Vandall “Triple Dip” (for 1 piano, 6 hands): Allegro

4. Eugene Rocherolle “Jambalaya” - a Portrait of Old New Orleans (for 2 pianos, 8 hands)

5. Jazz for Three "In the Groove" by Robert D. Vandall (for 1 Piano, 6 Hands): moderately

6. Camille Saint-Saëns "The Swan" (for 2 pianos)

7. Ralph Federer "The Scarlet Cape" (for 1 piano, 4 hands)

8. Darius Milhaud (1892-1974) “Scaramouche Suite for two Pianos”
2nd Movement - Modére & 3rd Movement – Brazileira, Mov. de Samba

9. Leroy Anderson "The Typewriter" (for 1 piano, 4 hands)

10. Arthur Benjamin "Jamaican Rhumba" (for 2 pianos)

11. Claus-Dieter Ludwig "Happy Birthday" - Humorous Variations on a Birthday Song (for 1 piano, 4 hands)

12. Arr. Maurizio Machella; Franz Liszt-Paganini "La Campanella" (transcribed for 1 piano, 6 hands)

13. Kevin Olson "A Scott Joplin Rag Rhapsody" (for 2 pianos, 8 hands) 

  -INTERMISSION -
2nd SESSION

1. Michael Gunadi Widjaya "Kemben" (for 2 pianos, 8 hands): Romantic - Keroncong Feel - Dangdut, fast

2. Michael Gunadi Widjaya "Indonesian Folksongs Medley" (for 2 pianos, 8 hands): Soleram - Warung Pojok - Yamko Rambe Yamko

3. Albert Lavignac "Gallop Marché" (for 2 pianos, 12 hands)

PROFILE
JELIA MEGAWATI HERU



Jelia Megawati Heru started learning the piano at the age of 5. In 2001, studied piano with Jongky Goei, Master of Performing Arts, Chairman and Stage Art Manager of Marcia Haydée Ballet in Stuttgart, Germany She graduated as Master of Music Education (Dipl. Mus. Pedägogin) from Fachhochschule Osnabrück Konservatorium, Institut für Musikpädagogik – Germany, majoring in Classical Piano with Prof. Ljuba Dimowa-Florian (Hungaria) with cum laude. In the same year, became an active performer for “Benefit Concert Tour for Aceh” in Hannover, Münster and Braunschweig - Germany.

During her stay in Germany, besides actively performing and teaching music, Jelia attended many seminars and forum, such as: Forum Musikpädagogik I with Prof. Dr. Hans Günther Sebastian (Frankfurt am Main University); studied Solmisation Technique and Kodàly Technique from Prof. Dr. Malte Heygster. She became an active participant in various chamber music and master class in Germany and other countries, such as: Chamber Music - Prof. Gerard Chenuet (Nantes, France), Conducting for Ensemble and Choir - Prof. Folker Schramm (UDK, Berlin), Contemporary Music – Prof. Imgard Brockmann, Choir Studio, Chamber Choir, Acapella and Arrangement – Prof. Michael Schmoll.

In 2006 Jelia went back for good to her homeland Indonesia, was a keynote speaker in Universitas Negeri Jakarta (UNJ, Rawamangun) for Comparison Study of Education System in Indonesia, active as an educator in Deutsche Internationale Schule (DIS – German School, BSD Tangerang) and joined Institut Musik Daya Indonesia since then as lecturer for subjects, such as: Music Education, Music History, History of Music Instruments, Ear Training, Music Theory and Major Piano.

In 2007, she was a Dean of Institut Musik Daya Indonesia and Faculty of Music Pedagogy & Head of Piano Department.

In 2009, for the development of music education in Indonesia, she contributed to develop and design Curriculum of National Standarization for Music School in Indonesia (non-formal education); also wrote books in cooperation with DEPDIKNAS “Piano Teaching’s Guide: Note-Reading and Piano for Beginner” and “Basic Music Theory (for all Instruments)” as guideline books for general music course in Indonesia.

Now she is active as a music educator and academic advisor/consultant in various music schools - for updating & upgrading music school curriculum standard, conducting workshops to build & develop music teachers competencies, and conduct teacher’s concert (chamber music and piano ensembles).

Also active as seminator in various cities in Indonesia, performer in collaboration for music education’s sake, director of piano ensembles projects „Golden Fingers“, writer articles in MKI (Musik Klasik Indonesia) – the biggest classical music group in Indonesia, STACCATO - the first classical music magazine in Indonesia, and her blogs (www.jeliaedu.blogspot.com & www.piano-ensembles.blogspot.com) – to shares thoughts and point of view about actualization & the importance of music education to teachers, practitioners, musicians, music lovers, students, and parents; so people could appreciate music more, feel the enjoyment of music, and get inspired by the power of music… “Music from Passion & Music for Life”


Short Profile (Slideshow)
Music: "For Lover" by Michael Gunadi Widjaya
 

Sabtu, 04 Februari 2012

KEEPING the MUSIC ALIVE!

"KEEPING the MUSIC ALIVE!"


A good music ensemble performance depends upon the expressive ability of the performers, and extraordinary partners in an ordinary world, capable of shifting paradigms...

Visionaries and dreamers...
Risk takers...
Pushing the boundaries of the traditional world...
Dynamic ... explosive creativity ... refreshing ... interesting ...
Visual... precisely choreographed...
and should show the level of passion...

We need to bring the music to the concert stage precisely the kind of rampant energy classical music performance needs to keep the works fresh and vital. The survival of "classical" music depends on remaining relevant in today’s culture...

Patrisia's Practice Journal "CONTINUING THE MUSICAL JOURNEY"

Patrisia's Practice Journal 
"CONTINUING THE MUSICAL JOURNEY"
written by: Patrisia Trisnawati
edited by: Jelia Megawati Heru


Selasa, 31 Januari 2012

Hari ini Selasa 31 Januari 2012, kami berlatih kembali untuk konser Piano Ensembles Golden Fingers berikutnya. Yang menarik pada latihan persiapan konser kami kali ini, terdapat repertoire-repertoire baru yang menarik, berupa medley lagu-lagu daerah dan lagu bernuansa keroncong, bahkan dangdut. Tidak terbayangkan bahwa format permainan ensembel piano dapat memainkan lagu-lagu bernuansa tradisional Indonesia.

Lagu "Champagne Tocatta", yang merupakan lagu pertama yang kupelajari setelah berkenalan dengan Miss Jelia, menjadi suatu kenangan manis. Ketika memainkan lagu ini, rasa manis champagne sepertinya betul-betul bisa saya rasakan. Untuk itu, permainan aksentuasi not dan phrasing yang tepat pada masing-masing pemain pertama di kedua piano sebagai melodi amatlah penting. 

Efek kegaduhan pada lagu "Perpetual Commotion", merupakan hal yang dapat langsung dirasakan sejak awal permainan. Ketepatan ketukan, ritmik, tempo, dan saling mendengar antara sesama pemain amat menentukan keberhasilan dalam menampilkan lagu ini. Nuansanya amat berbeda dengan Champagne Tocatta yang terkesan manis dan ringan. 

"Poetic Sonatina" yang dimainkan oleh Clarissa-pun memerlukan ketepatan penekanan not, dipadu oleh rasa manis, tenang, harmonis, dan simplicity - yang menjadi ciri khas dari komposisi musik Perancis.
 "Poetic Sonatina"

Lagu Duet (for 1 piano, 4 hands) "Happy Birthday Variations" karya Claus-Dieter Ludwig menampilkan variasi nuansa tema lagu Happy Birthday yang sangat menarik. Pada awal lagu ditampilkan tema lagu Happy Birthday original yang umumnya sering kita dengar, variasi berikutnya bernuansa minor dan dimainkan dalam tempo yang sangat pelan lengkap dengan efek timpani pada bagian bass - seperti halnya pada Funeral March, lalu variasi berikutnya bernuansa seperti kombinasi antara military march & ragtime yang terinspirasi dari lagu Radetzky March, Op. 228 karya Johann Strauss Sr.; variasi berikutnya bernuansa Viennese Waltz; lalu variasi terakhir bernuansa tango...

 "Happy Birthday Variations"


"Lagu ini BãGoº°˚ ˚°ºoôSs◦°◦◦ banget deh pokoknya!" Simple, sweet, sad, cheerful, elegant - semua rasa ada dalam lagu ini. Mungkin ketika boleh digambarkan melalui warna, maka putih, hitam, biru, pink, dan merah dapat mewakili karakter dari setiap variasi lagu ini - seperti halnya pelangi...

"Gallop Marche"

Last, but not least... "Gallop Marche" karya Albert Lavignac. Permainan dengan 2 piano ini menarik karena bukan hanya not yang dihasilkan tetapi ada juga interaksi yang menarik dengan penonton... Bikin penasaran kan?

"Can't wait for the big day!" \(´▽`)/