Minggu, 11 Maret 2012

"TEGAL LAKA-LAKA" (*Laka-Laka: Tiada Duanya)

Tegal Laka-Laka
Testimony on Golden Fingers Goes to Tegal
written by: Patrisia Trisnawati
edited by: Jelia Megawati Heru


Kata siapa musik klasik itu dingin, kaku dan kuno? 
Mari simak ceritaku untuk konser Golden Fingers kali ini!
 
Sabtu, 3 Maret 2012
  
  

    

Dimulai dengan kehebohan kami menuju stasiun Gambir. Hari itu kami akan menuju Tegal, Jawa Tengah untuk konser piano ensemble Golden Fingers. Perjalanan kereta yang ditempuh kira-kira 4 jam dengan pemandangan sawah yang menyegarkan mata.

Ketika sampai di stasiun Tegal ada banyak tukang becak yang menawarkan jasanya. Suasana sepi, namun tentram langsung terasa. Kami menuju Taman Budaya Tegal (TBT) untuk melihat venue. Gedung konser yang megah untuk ukuran Tegal. Sepasang grand piano dari KAWAI telah menanti kehadiran kami dan sentuhan jari-jari kami. Kamipun check sound disana. Setelah itu kami dijamu makan siang dekat alun-alun kota Tegal. Beberapa becak berseliweran, jalanan lengang, hanya satu atau dua mobil yang lewat. Sangat berbeda dengan hiruk-pikuk Jakarta yang ruwet, wet, wet.....

     

    

Rehearsal Sabtu malam. Pak walikota Tegal, Pak H. Ikmal Jaya SE, Ak. pun datang ke Taman Budaya Tegal untuk menyambut kami. Rehearsal malam itu diakhiri dengan makan malam bersama. Di jalan, billboard Tegal Laka-Laka menyala terang dimalam hari. 

Aku sangat menikmati wisata kuliner di Tegal. Warung disana warnanya meriah, dan makanannya luar biasa enak dan menunya layaknya resto di Jakarta, sangat tak disangka. Menu spesial yang selalu tersedia adalah teh poci. Bayangkan bila makan di Jakarta, amat sederhana namun harganya amat mahal. Memang betul, Tegal Laka-Laka (tiada duanya).


  

Kapan yaa Golden Fingers wisata kuliner di Tegal lagi? Hihihihihihihi.... kok malah jadi wiskul siih.....*siap dikeplak*. Tapi pokoknya seneng banget deh konser kali ini, konser sambil suasana liburan asiiiiiiiikkkkk......*naik becak kesampean* wakakakakakak...... 

Pada kesempatan ini kuucapkan terima kasih banyak kepada Pak Michael Gunadi Widjaja dari Dewan Kesenian kota Tegal,  Pak H. Ikmal Jaya, SE. Ak. selaku Walikota Tegal dalam kontribusi, dukungan, partisipasi, dan apresiasinya dalam konser kali ini, dan tentunya Miss Jelia *kiss kiss*


Minggu, 4 Maret 2012 
Livi menyusul ke Tegal. Kami ‎​sarapan bersama di hotel, setelah itu latihan lagi. Sampai akhirnya kami berdandan disalon sambil makan siang.

      
      

     

"Apa yang terjadi di belakang panggung itulah yang tidak bisa diketahui orang lain"
- tutur Miss Jelia
  
Semua proses mulai dari naik kereta, dandan, berlatih bersama, foto-foto narsis, makan bersama, itulah kesatuan kami. Itulah kenangan kami, itulah "Music from Passion". Satu sama lain menjadi semakin dekat, saling membantu. Buktinya apa? Ketika kami main piano, kami ingat untuk saling tatap dan memberi cue. Saling memperhatikan dan encourage satu sama lain. Playing from the heart, that's who we are.

 

 

Kami mengenakan pakaian tradisional kebanggaan Indonesia, yaitu kebaya untuk photo session. Kami juga memainkan lagu ciptaan dari Michael Gunadi Widjaja yaitu "Kemben" dan "Indonesian Folksongs Medley", serta Gallop Marche karya Albert Lavignac mengenakan kebaya. 


   


Response penonton untuk lagu Indonesian Folks Medley sangat meriah. Mulai dari Soleram, Warung Podjok, Yamko Rambe Yamko hingga ending berupa motive theme dari Mission Impossible berhasil menarik penonton. Mereka ikut menyanyikan liriknya! 

Miss Jelia ibaratnya adalah seorang coach handal dalam pertandingan olahraga, yang tak pernah lepas membimbing kami ketika bermain piano bersama. Nafas yang jelas dan (terkadang) kuat untuk mendukung pemain yang lain ketika harus masuk pada tema tertentu. 

Pencahayaan cukup mendukung sehingga nuansa malam itu sangat mewah. Berbagai jenis musik dibawakan malam itu - Tango, Jazz, Waltz, Folk songs, sampai-sampai Dangdut juga hadir malam itu. 

"Ini adalah hak bagi warga Tegal untuk dapat mendengarkan musik yang bermutu" 
- jelas Michael Gunadi Widjaja dalam kata sambutan beliau. 

Mudah-mudahan konser kami kali ini dapat memberi kesan baik terhadap musik klasik yang friendly, mengutamakan kebersamaan dan kerja sama saling membantu. 

Eh....udah dulu ya....udah mau nyampe Jakarta nih (nulisnya didalem kereta). Sampai jumpa! Xoxoxoxo

3 komentar:

  1. saya lihat dan kemudian saya baca apresiasi di blog ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, terima kasih ya sudah mampir dan bersedia membaca artikel ini ^_^

      Hapus
  2. sebaagai staff research and development PT. Kawai indonesia,
    Saya merasa bangga,
    apalagi Kota tegal, kota kelahiranku,

    terima kasih

    BalasHapus