Jumat, 14 Oktober 2011

Patrisia's Practice Journal (Oct 13th)

THE SWEET WALTZ & SWEET PATRICK...
by: Patrisia Trisnawati
edited by: Jelia Megawati Heru


Kamis, 13 Oktober 2011 

Latihan hari ini dimulai dengan permainan lagu "In the Groove" oleh kami bertiga. 
Tak sabar ingin mengintip sedikit latihan kami? Ini dia....:) 


R. Vandall - Jazz for Three "In the Groove"
(1 Piano for Six Hands)


Dua waltz pun dilatih dengan baik hari ini. Tschaikovsky kesukaanku telah kudapat "feel"-nya, sehingga kami berempat bisa bermain lebih baik, lebih connect one to another


Tschaikovsky "Sleeping Beauty Waltz"
2 Pianos, 8 Hands


Ketika bisa menyampaikan lagu dengan baik, entah ada perasaan apa yg mengalir dalam diriku, apakah itu yg disebut adrenalin? Endorfin? I don't know...but it feels so good. I got it. Jiwa lagu tsb tertangkap dalam permainan kami. Setelah itu kami juga memainkan lagu Diana Waltz. Sekarang aku bisa merasakan waltz yang manis dan riang dalam permainan kami.


Eduard Holst "Diana Grande Valse de Concert"
(2 Pianos, 8 Hands)


And how sweeeeet it's the music, you could tell by seeing how music affects to a person - even such a SMALL person like my 3 years-old son, Patrick - as he's listening the waltz. Check this out!



Untuk kesekian kalinya Miss Jelia dengan sabar menerangkan dan memberi contoh Brazileira... Di bagian bar pertama, lagi-lagi menerangkan hal yang sama lagi dan lagi dengan sabar. Kok aku lupa sih, lagi-lagi di bagian yang itu. Baru ingat lagi, ya ampuuuuun... Miss Jelia tuh sudah ribuan kali membahas bagian yang itu. Jadi guru itu ternyata tidak mudah ya? Harus sabar... 

Aku jadi teringat flashback lagi, waktu pertama kali diajak untuk konser, aku tuh cuma segini kemampuannya, ya ampun aku ini bukan siapa-siapa, bisa pusing nih si Miss meng-edit aku. Ternyata dalam waktu yang relatif singkat, amazingly perubahan itu betul-betul terjadi. Banyak hal yang harus diubah bukan dari segi teknik saja, melainkan lebih kepada segi mental. Misalnya: aku suka panik, tanpa sadar efek samping dari rasa panikku ini, tanpa sadar aku selalu menggerak-gerakkan kepalaku. Aku pikir tadinya hal itu sangatlah wajar dan sinkron dengan musik nya. Tetapi Miss Jelia menyadari ada sesuatu yang tidak pas disini, aku selalu merasa kesulitan untuk mendengarkan permainanku sendiri, apalagi mendengarkan permainan orang lain dalam waktu yang bersamaan dan menyesuaikan tempo yang sama dengan pemain lain. Aku selalu mengandalkan mata (visual) ku untuk melihat ke arah Clarissa supaya aku bisa menyesuaikan temponya, tetapi ternyata tetap tidak berhasil. Lalu ketika sumber permasalahannya ditemukan, yaitu gerakan kepala yang tidak sinkron - merupakan "deviation" (istilah-nya si Miss, yang artinya penyimpangan), ternyata masalah langsung selesai. Aku langsung bisa dengan sangat mudahnya menyesuaikan permainanku dengan Clarissa, lalu semua bagian yang dimainkan oleh aku dan Clarissa dapat didengarkan secara bersamaan dengan sangat jelas. Just exactly like she said. Setelah itu baru pembicaraan yang sebenarnya dimulai, apa yang menyebabkan panick attack? Mengapa panik, mengapa takut salah, dsb.? Ternyata banyak konsep pemikiran yang harus dibenahi sebelum bermain. 

I learned a lot about myself, other people, and how to manage & deal with my fears and stage fright. And of course at the end always HAVING FUN and enjoy playing music together...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar